Rabu, 22 Juli 2009

RACUN DAN VIRUS PULSA ASMARA

Berbagai macam sarana komunikasi dan transportasi diciptakan untuk mempermudah segala urusan kehidupan. Sehingga dunia laksana satu daratan yang bisa dijangkau dengan mudah dalam waktu sekejap tanpa menisakan letih dan lelah. Padahal enam puluh tahun yang lalu, sarana komunikasi dan transportasi masihlah minim. Segala sesuatu ditempuh dengan waktu yangsangat lama. Namun saat ini semuanya serba instant. Hubungan jarak jauh bisa dilakukan tanpa jeda waktu. Karena komunikasi dan transportasi semakin canggih serta teknologi semakin mutakhir.

Namun yang harus diwaspadai, di tengah gemerlapnya eksploitasi teknologi dan gencarnya penjajahan moral yang dilakukan para kapitalis, terutama di negara-negara berkembang dan negara-negara Islam, maka semu pihak harus mengetahui racun dan virus berbahaya yang diselipkan dalam kecanggihannya. Racun atau virus itu sungguh mudah menjangkiti kita semua. Apabila kita sudah merasakan maka sendi-sendi moral kita lambat laun akan rontok seperti ruas-ruas jemari yang berjatuhan terkena lepra ganas. Tapi seringkali penyakit yang sangat berbahaya itu tidak nampak karena mata kita terlalu silau oleh kecanggihannya.

Saat teknologi telepon semakin canggih, harga pesawat telepon dan perangkat elektronik semakin murah, serta jaringan pemasaran distribusinya sudah merambah hingga pelosok-pelosok daerah, maka penyakit itu pun semakin rapat mengepung kita.

Dengan teknologi handphone berkamera, lahirnya fasilitas 3G, chatting melalui internet dan komputer berkamera, maka hubungan langsung antara manusia pun semakin menganga lebar. Pembicaraan lewat media tersebut seperti sudah tidak menyisakan sekat-sekat lagi. Orang yang kita ajak bicara sudah jelas terpampang di depan kita. Apa yang ditampilkan di kamera, itulah keadaan lawan bicara kita yang sesungguhnya. Gambar si dia yang sedang manja, senyumnya yang menggoda, desah suaranya yang membuat terlena, dapat dengan mudahnya dinikmati dengan fasilitas komunikasi semacam ini.

Maka ketika batasan moral sudah semakin memudar dan hilang. Saat pengawasan dari orant tua semakin renggang, para pemuda dan pemudi pun semakin leluasa berhubungan dengan kamuflase teknologi tersebut. Mereka dengan mudah membuat janji berbicara mesra berkoodinasi dengan pasangan untuk mengelabui orang tua guna bertemu berdua untuk khalwah elektronik.Sungguh sangat mudah dilakukan dengan memanfaatkan murahnya pulsa.
Lihatlah. Kita akan dengan mudah menyaksikan apa yang dilakukan kaum muda kita. Anak-anak sekolah dengan penuh bangga da nbahagia memanfaatkan fasilitas kecanggihan HP terbaru. Tanpa sadar, mereka telah terjebak. Virus dan racun telah merasuki dirinya. Ia terus menjalar dan menyerang benteng-benteng keimanan.

Apabila ini yang terjadi, maka sungguh kehancuran moral yang senyata-nyatanya. Sehingga saat pemuda dan pemudi sudah terjebak dalam jeratan komunikasi yang semacam ini, maka sangat susah untuk melepaskan diri. Masih Nggak percaya... Percayalah...Jangan coba-coba!

Mereka sudah dapat merasakan indahnya janji dan harapan, hangatnya pembicaraan, mesranya rayuan, serta manisnya pujian. Sukma mereka pun serasa melayang-layang. Pada akhirnya untuk terjerumus ke dalam hubungan yang lebih gelap akan dengan sangat mudah terjadi. Akibatnya, dua sejoli yang tadinya hanya membangun hubungan dengan jaringan HP, telepon, atau internet saling berjanji untuk bertemu. Mereka tergoda untuk "mengenal lebih dekat". Janji dan pertemuan pun terjadi, awalnya dengan sembunyi-sembunyi itu pun dilakukan di luar rumah, pertemuan pertama menyisakan rasa penasaran yang menggelitik kalbu. Syetan pun tak tinggal diam. Ia dengan gencar menggoda untuk bertemu yang kedua kali dan seterusnya. Bahkan dengan terang-terangan datang/apel ke rumah. Sebagaiman yang dikatakan oleh seorang penyair:

Berawal dari pandangan, lalu senyuman
Kemudian salam, disusul pembicaraan
Lalu berakhir dengan janji dan pertemuan.

Syetan dan iblis pun tertawa lebar. Mereka terus mengipasi api asmara yang sedang membara hingga membakar keduanya. Kemudian kedua sejoli terlena melanggar arena terlarang dan menjamah sutra haram, wal iyadzubillah. Akhirnya banyak wanita remaja yang menjadi mangsa panas asmara. Mereka benar-benar menjadi korban permainan api cinta.

Anak-anak ABG, bahkan yang telah dewasa sekalipun dengan mudah terjebak dalam kubangan lumpur kehinaan semacam ini. Apalagi kalau sudah tidak memiliki filter agama yang kuat. Maka pada ahirnya hubungan bebas oleh dua pasangan yang belum semestnya, semakin mudah dilakukan. Akibatnya adalah aib, kehormatan melayang, serta suramnya masa depan.

Maka, wahai para pemuda dan pemudi, para orang dewasa dan orang tua, renungkanlah secara mendalam akan bahaya dari racun asmara dan virus pulsa serta khalwah elektronik!

PENANGKAL RACUN DAN VIRUS PULSA ASMARA
Berikut ini saya akan mencoba memberikan beberapa solusi agar racun da nvirus pulsa tidak mudah menyerang diri kita dan keluarga. Ini beberapa resep penangkalnya, semoga dapat membantu kita:

1. Membentengi keluarga dengan aqidah yang shahih dan akhlak mulia. Jangan bosan dan menyerah untuk mengajak keluarga menuntut ilmu syar'i dan mengamalkannya.
2. Tanamkan kepada keluarga bahwa pergaulan bebas adalah jerat-jerat syetan yang bahaya da nkerugiannya nyata di dunia, dan adapun di akhirat akan mendapat adzab Allah yang sangat pedih.
3. Para orang tua hendaknya bijaksana dalam memenuhi peermintaan anak-anaknya yang merengek minta dibelikan HP atau komputer multimedia. Karena dari dua media tersebut sangat mudah virus-virus itu menyebar. Gambar dan film porno, komunikasi bebas, akan dengan mudah didapatkan dan dijalin melalui media ini.
4. Hendaknya mendampingi dan mengawasi ketika anak menggunakan jaringan internet.
5. Jangan letakkan komputer multimedia di kamar pribadi anak. Usahakan komputer diletakkan di ruang keluarga yang mudah diawasi penggunaannya.
6. Usahakan agar anak-anak tidak memliki HP. Kalau si anak memang perlu untuk dibawa keluar lebih baik dipinjami milik orang tua.
7. Kalau memang harus membelikan HP kepada anak maka hendaknya dibelikan sesuai dengan kebutuhan yang utama.
8. Para pemuda dan pemudi yang sudah siap menikah, hendaknya bersegera. Jangan ditunda! Jangan ciptakan ruang untuk berpacaran.
9. Para orang tua hendaknya mendukung keinginan anak-anaknya yang menyatakan sudah sanggup untuk menikah.
10. Mengawasi teman bergaul anak-anak kita dan bersikap selektif dalam memilihkan teman bergaul untuk mereka. Jangan biarkan mereka keluar rumah tanpa kontrol apalagi keluar dengan teman lawan jenis.

cerita cinta 17

Suatu kali seorang teman bertanya
kepada saya:

“ ada 2 pilihan untukmu.

1.

Menikah dengan orang yang kau
cintai
2.

mencintai orang yang kau nikahi

Mana yang kau pilih?”

Saat itu spontan saya memilih yang
kedua: mencintai orang yang saya nikahi (menikahi saya).

“Kenapa?”

Hhm… iya ya, kenapa?



Sebab jodoh adalah hal yang pasti,
meski masih menjadi misteri bagi orang-orang yang belum menemukannya.
Sedangkan mencintai adalah hal yang berbeda. Mencintai seseorang saat
belum ada hak atasnya, bagaikan menggenggam bara. Jika Allah berkenan
menjadikannya pendamping seumur hidup, maka bara itu akan menjelma
menjadi energi untuk meciptakan kebersamaan yang indah. Tetapi, jika
Allah tidak berkenan mempersatukan, bara itu akan membakar, dan bisa
jadi menghanguskan diri sendiri.



Lebih dari itu, pilihan kedua rasanya
lebih aman dari berbagai penyakit hati, yang bisa jadi mengotori niat
suci menikah karena Allah.



Itu jawaban saya saat itu. Tetapi,
beberapa jenak setelah itu, saya termenung, mencoba berfikir lebih
dalam dan menyelami jauh ke dalam lubuk hati. Lalu, saya pun
meneruskan pertanyaan itu ke temen saya yang lain.


Dan dia menjawabnya sama dengan jawaban
saya.



Tetapi, saya ragu atas jawaban itu,
benarkah begitu?

Pilihan pertama, menikah dengan orang
yang saya cintai, mengalirkan energi dan semangat untuk meraih
sesuatu yang menjadi dambaan hati. Dan tentu adalah hal yang sangat
menyenangkan bisa berdampingan dengan orang yang dicintai, tidak ragu
mengumumkannya kepada public, tidak malu mengekspresikannya, sebab
cinta itu sudah dilegalkan.



Pilihan kedua, mencintai orang yang
saya nikahi, hhmm… pasrah, menerima nasib. Ah tidak, saya
menterjemahkannya menjadi bentuk syukur kepada-Nya. Sebab apa yang
telah Allah pilihkan untuk kita, tentu itulah yang terbaik. Maka,
kenapa tidak memaknai rasa syukur itu dengan mengupayakan cinta,
menumbuhkan dan merawatnya.

Bukankah jika saat ini saya mencintai
seseorang (padahal belum ada hak saya atasnya), itu tidak tumbuh
begitu saja? Ada masa-masa, ada hal-hal, ada peristiwa yang membuat
saya mencintainya. Lalu, kenapa hal-hal itu tidak bisa ditumbuhkan
kepada orang yang sudah Allah pilihkan untuk saya?

Tetapi, sekali lagi, betapa
menyenangkan jika yang pertamalah yang menjadi pilihan, menikah
dengan orang yang saya cintai, sebagaimana Fathimah yang menikah
dengan Ali, sebagaimana Khadijah yang menikah dengan Muhammad.

Tetapi, kalaupun akhirnya Allah
memilihkan orang yang lain, maka pilihan kedua pun bukan hal yang
tidak menyenangkan. Tidak ada yang tidak mungkin. Sebab cinta memang
harus diupayakan.


* Apa cinta harus di upayakan ??

PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA

Kesaksian luka itu

sudah lama kita kemas

dalam senyap hati

juga pada mendung langit

yang kian ranum menurunkan gerimis

kita menyimpan rasa itu rapat-rapat

sembari menatap nanar

senja turun perlahan di ufuk

menghayati setiap jejak merah saga yang ditinggalkannya

bagai menyaksikan semua impian kita

yang luruh perlahan oleh derap waktu

serta tetes rindu yang menghias disisinya

seumpama ornamen lusuh, meleleh dalam diam

“Kita tengah bercakap tentang cinta, pada tiada,” katamu lesu

dan desir angin membawa tinggi ucapmu

bersama pekik camar yang terbang limbung

ke selarik pelangi di batas cakrawala

Aku termangu dan memandang bening matamu

dimana ada lelah dan kegetiran disana

dimana genangan kenangan kita

larut pada sajak yang kupahat

dalam pilu tak terungkapkan

special for you

Hujan....

mengantar memory Q ke masa lalu....
mengingatkan Q pada satu wajah yang penuh cinta dan penuh kasih...
Ibu...
kasih sayang mu penuh dgn kehangatan...
berlapis kesalahan Q padamu,
Berulang kali Q buat kau menangis oleh sifatku,
namun...
lautan maaf mu untukku...
Ibu...
bagai di hempas gelombang ,
bagai tersapu angin ,
bagai jatuh kedalam palung rasanya saat kau jauh...
disini Q rindu saat sholat berjamaah,
Rindu saat kau kecup kening dan kedua pipiku,
rindu saat kita tertawa ,
rindu akan belai hangatmu kala membangunkanku dari tidur...
Ibu...
sedang apa gerangan kau di sana...
Q ridu akan perhatian-perhatianmu...
Q rindu saat ku manja ingin di suapi,
Q rindu akan pelukan hangatmu,
Q rindu saat kita berbagi cerita...
Q rela jika kau jadikan aku badutmu jika itu membuatmu tertawa lepas lagi...
Q tak ingin membuatmu menangis lagi... aku menyesal Ibu...
Ibu... Q rindu....

Hanya untuk ibu

Ibu...
harta di dunia ini
tak kan mampu tuk membayar pengorbananmu unutkku selama ini..
Ibu...
senyummu adlah semangat bagiku...
kekuatan dari setiap langkahku...
cahaya di setiap hariku...
ibu...
ku rangkai kata seindah mungkin hanya untukmu,
karna kau yang paling istimewa..

kutulis ini untuk Tuhan
agar Tuhan tau bahwa Q ingin membalas kasih mu..
lalu Ia berikan ku prisma
aku bingung Bu...
tapi tuhan berkata
tancapkan prisma itu di hatimu
agar setiap kau menerima satu kebaikan
kau mampu mengubahnya menjadi tujuh warna...

aq sayang ibu

Saat ku goreskan pena di atas kertas , tak ada satu hurufpun dari A sampai Z yang mampumenggambarkan cinta kasihku padamu ibu...

ku hanya mampu ungkapkan seluruh curahan hati untukmu yan selama ini tersimpan di dalam hati... 17 tahun lalu saat kau lahirkan Aku dari rahimmu dangan berlumuran asa... Bumipun turut mengakui bahwa engkaulah malaikat sejati yang dengan rela melindungiku meski mengorbankan separuh nyawa mu untukku... Kini... seiring perjalanan waktu bidadari kecilmu ini tlah tumbuh dewasa untuk menatap dunia,.. namun.. tetaplah di sampingku Ibu... karna Q akan rapuh tanpamu... Bu... Q tak peduli pada gelar "Anak Mami" yang mereka berikan padaku, karna bagiku hal iti menunjukan bahwa Q sangat dekat dengan mu... Karna itu jangan heran bila Q masih ingin di manja walau usiaku kini tak lagi kanak-kanak ... Q yang selalu ingin habiskan waktu berdua denganmu, saat senda gurau, saat Q membangunkanmu dari tidur siangmu hanya karna Q ingin mendengar suaramu saat Q pulang kerumah... Rasanya Q ingin menjadi pusat perhatianmu Ibu... Sungguh Q sayang Ibu...

Terimakasih atas seluruh untaian kasih sayang yang selama ini tercurah darimu... Atas rangkaian Doa tulus yang kau senandungkan untukku...
Bu... dikala Q harus bergulat dengan berbagai alat operasi , di saat Q tak lagi berdaya menahan sakit yang ku derita saat di Bandung... SubhanAllah.... kontak batin kita luar biasa hingga Ibu dapat merasakan apa yang Q rasakan... Bahkan setiap Q mulai rapuh dan tak bersemangat menjalani hari-hari ku lagi, hanya kau yang menjadikan Q kuat & tegar tuk hadapi semua ini...

Jujur Bu.. Q sangat bahagia bila mendengar tawa lepasmu menertawai kebodohanku... Q juga senang ketika menjalani segala hal bersamamu, tidur bersama, saat belanja, saat dimarahi karna kenakalanku,,, & Q kan sangat menyesal saat membuatmu menitikan air mata karna ulahku yang terkadang menjadi sosok pembangkang...

Maafkan Q Ibu... segala hal yang membuatmu menangis tak kan pernah ku ulangi lagi... tak akan...

Ibu yang tersayang... Engkau malaikat yang Q kenal , Engkau besarkan Q dengan paket cintamu...Jasamu sungguh tak dapat terbalas... Namun cinta dan sayangku selalu abadi untukmu...

" I Love You MoM !!! "

ABOUT LOVE

Cinta adalah ketika kau menyingkirkan perasaan, napsu, dan romantika dalam persahabatan. Dan menemukan bahwa kau masih peduli pada orang itu. Memberi seseorang seluruh cintamu bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang tersebut akan mencintaimu kembali! Jangan mengharapkan cinta kembali! Hanya tunggulah, cinta itu akan tumbuh dalam hatinya, tapi jika hal itu tidak terjadi, tampunglah cinta itu akan tumbuh dalam dirimu.

Hanya butuh 1 menit untuk dapat suka dengan seseorang, hanya butuh 1 jam untuk menyukai seseorang dan 1 hari untuk mencintai seseorang tapi butuh waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang. Pergilah untuk seseorang yang membuatmu tersenyum karena hanya butuh senyuman untuk membuat hari yang gelap terlihat terang.

Ada masanya dalam hidup ketika kamu merasa sangat merindukan seseorang dan kamu berharap dapat mengambil dia dari mimpimu dan memeluknya dalam kehidupan nyata! Bermimpilah apa yang kamu ingin mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah apa yang kamu ingini karena kamu hanya mempunyai satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan semua hal yang kamu ingin lakukan.

Selasa, 21 Juli 2009

Cinta Adalah

Sebuah kelompok profesional mengadakan kuisioner kepada
sekelompok anak berusia 4-8 tahun dengan memberi pertanyaan “Apa Arti Cinta?”
Tujuannya adalah melihat “arti cinta” dari perspektif seorang bocah. Sungguh
mengejutkan, ternyata jawaban-jawaban mereka lebih “dalam” dari yang peneliti
bayangkan.





“Ketika nenek saya kena arthritis, dan dia tidak dapat
menekuk kakinya, sehingga dia tidak dapat mengecat kuku kakinya. Lalu kakek
saya yang melakukan itu (mengecat kuku kaki nenek), meski tangannya menderita
arthritis juga. Itulah cinta.”





“Ketika seseorang mencintai kamu, cara mereka menyebut
namamu sungguh beda. Kamu hanya merasa nyaman ketika namamu disebutnya.”






“Cinta adalah saat seorang gadis memakai parfum & anak
laki-laki pakai cologne dan mereka
pergi bersama-sama sambil saling mencium aroma masing-masing.”





“Cinta adalah ketika kamu pergi untuk makan di luar &
memberi seseorang French fries dalam
jumlah banyak tanpa membuat mereka memberimu makanan mereka.”





“Cinta adalah yang membuatmu tetap tersenyum meski kamu
sedang lelah.”





“Cinta adalah ketika Ibu membuat kopi untuk Ayah dan
mencicipinya sedikit untuk memastikan rasanya OK.”





“Bila kamu ingin belajar untuk mencintai dengan lebih baik,
mulailah dengan mencintai teman yang kamu benci.”




“Cinta adalah ketika kamu beritahu seorang anak laki-laki
kalau kamu suka kausnya, lalu dia memakainya tiap hari.”





“Cinta seperti seorang wanita tua & lelaki tua yang
tetap bersahabat sampai tua meski mereka sudah tahu kelebihan &
kekurangannya satu sama lain.”




“Dalam sebuah pementasan piano, aku berada di tengah
panggung & merasa takut. Aku lihat semua orang melihatku kemudian aku lihat
Ayahku melambai & tersenyum kepadaku. Ayahku hanya satu-satunya orang yang
melakukannya. Lalu aku tidak merasa takut lagi.”



“Ibuku mencintaiku lebih dari siapapun. Kamu tidak akan
melihat orang lain menciumku sebelum tidur seperti Ibuku melakukannya.”





“Cinta adalah saat Ibuku memberi Ayah sepotong ayam yang
terbaik.”





“Cinta adalah saat Ibu melihat Ayah berkeringat & bau
sekali, lalu berkata kalau Ayah masih lebih ganteng dari Brad Pitt,”





“Cinta adalah saat anjingmu dengan gembira menyambutmu meski
kamu meninggalkannya seharian.”





“Aku tahu kakakku mencintaiku karena dia memberiku semua
baju bekasnya & pergi untuk membeli yang baru.”





“Ketika kamu mencintai seseorang, bulu matamu naik turun,
dan bintang-bintang kecil keluar dari dirimu.”





Dan yang terakhir. Penulis yang sekaligus dosen Leo
Buscaglia pernah berbicara tentang sebuah kontes dimana dia diminta sebagai
juri. Tujuan kontes itu adalah mencari “Anak Paling Peduli”



Pemenangnya adalah seorang bocah lelaki berusia 4 tahun yang bertetangga dengan
seorang pria yang baru saja kehilangan istrinya.



Saat melihat pria ini menangis, si bocah menuju halaman si tetangga, memanjat
pagar pendeknya, dan duduk disamping pria itu.





Ketika ibunya bertanya apa yang dia katakan ke tetangganya
itu, bocah itu menjawab,



"Tidak ada. Aku hanya menemaninya menangis."


***



Ketika tidak ada yang lain selain Tuhan, saat itulah kamu temukan bahwa hanya
Tuhan-lah yang kamu butuhkan.


Bagaimana cinta menurut Anda?

Ayah Itu Menakjubkan

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih
banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit
kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu
membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan
pekerjaan yang kamu sukai.
Ayah membiarkan kamu menang dalam
permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu
membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.
Ayah tidak ada di
album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.



Ayah selalu tepat janji!
Dia akan
memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu
untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan.
Ayah akan
tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun,
meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api
itu.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya
pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah
akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu
ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu), tapi begitu kamu lahir,
ia mulai membuat revisi.
Ayah membantu membuat impianmu jadi
kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal
yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia
melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu,
tapi ia membantu kamu mencarinya.
Ayah mungkin tampak galak di
matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan
menyayangi.
Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai
menipis....jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting rambutnya
terlalu banyak di puncak kepala

Ayah akan selalu memelihara
janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa "melihat"
para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa
mengenalinya.
Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR,
kecuali PR matematika terbaru.
Ayah lambat mendapat teman, tapi
dia bersahabat seumur hidup
Ayah benar-benar senang membantu
seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.
Ayah terlalu lama
menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat
memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur. Membuat memasak
seperti penjelajahan ilmiah.
Dia punya rumus-rumus dan formula
racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana
menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu.
Dan hasilnya?...
.mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" ^_~

Ayah
akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang
dapat memasak tumis kangkung rasa barbeque grill. *_~
Ayah mungkin
tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar
dengan cepat.

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga
berkumpul untuk makan malam, walaupun harus makan dalam remangnya
lilin karena istrik padam.
Ayah paling tahu bagaimana mendorong
ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah
akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya,
ketika pawai lewat.
Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu
sakit, tapi ia bersedia tidak tidur semalaman, siapa tahu kamu
membutuhkannya.



Ayah menganggap orang itu harus berdiri
sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu
lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.
Ayah
percaya orang harus tepat waktu, karena itu dia selalu lebih awal
menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu
dihari pertama masuk sekolah.

AYAH ITU MURAH HATI.....
Ia
akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang
kamu butuhkan.
Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater
kesayangannya
Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu
inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka
Ia
menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin
bicara

Ia selalu berpikir dan bekerja keras untuk membayar
SPPmu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya
menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....
Bahkan dia akan
senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan
merokoknya.. ..
Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan
merengkuhkan tangannya
disekeliling beban itu....

Ayah akan
berkata,”Tanyakan saja pada ibumu" ketika ia ingin berkata
“tidak"
Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat
merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah temannya tanpa
izin
Dan dia pun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak
lelakinya kepergok menghisap rokok dikamar mandi.
Ayah
mengatakan,”Tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu
sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan."

Pujian
terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan
sesuatu persis seperti caranya....
Ayah lebih bangga pada
prestasimu, daripada prestasinya sendiri....
Ayah hanya akan
menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan
rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah
bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip.
Seribu
adalah uang saku.
Gaji pertamamu terlalu besar untuknya.


Ayah tidak suka meneteskan air mata
....
Ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk
pertama kalinya,dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari
matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis!)

Ketika
kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu
ketika kau mimpi akan dibunuh monster...
Tapi, ternyata dia bisa
menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis
kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu
bulan.

Kalau tidak salah Ayah pernah berkata,"Kalau kau
ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkualitas tinggi, janganlah
mencarinya dipasar, apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah
langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan cinta dan teman dalam
hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta
dan pesanlah pada Yang Maha Menciptakan."

Untuk masa
depan anak lelakinya Ayah berpesan,”Jadilah lebih kuat dan tegar
daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih
baik dari ibumu. Berikan yang lebih baik untuk menantu dan
cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah kuberikan padamu."

Dan
untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan," Jangan cengeng
meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan
bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! Carilah laki-laki yang
lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan
pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu."

Ayah
bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik
daripada kamu dulu
Ayah bisa membuatmu percaya diri karena ia
percaya padamu
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia
hanya mencoba melakukan yang terbaik
Dan terpenting adalah...
Ayah
tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia
akan
membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya,
karena
diapun mencintaimu karena cintaNya.

Ternyata ayah
itu benar-benar MENAKJUBKAN. Sayangilah Ayahmu juga Ibumu.

Fakta-Fakta Aneh Dari Kerajaan Saudi

Saudi Arabia mengalir dengan riak tenang yang mempunyai gelombang besar di dalamnya, dan ditutup dengan arus kecil, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Dibandingkan dengan negara-negara Arab lainnya, dari segi apapun, Saudi aman terkendali. Pemasukannya per tahun terus meningkat, atau paling tidak cenderung stabil, dan untuk beberapa puluh tahun ke depan, mereka tak akan terpengaruh dalam perangkap krisis ekonomi global. Jamaah haji yang sudah dipastikan membanjir bagai air bah setiap tahun merupakan salah satu jaminan besar, selain juga kekayaan minyak bumi yang berlimpah. Hingga tak heran, anak muda Saudi mayoritas berpikiran tak perlu harus bekerja keras atau belajar dengan susah payah.

Toh semua itu tak menyembunyikan gejolak yang semakin panas di negara itu. Di satu sisi, para pemuda Saudi telah sedikit berani membuat riak-riak kecil. Mereka telah sadar bahwa selama ini, sejak bertahun-tahun lamanya, raja mereka — siapapun yang sedang berkuasa — telah mengebiri gerakan dan perkembangan Islam yang justru mereka lihat di negara-negara lain.

Ada ketertarikan yang besar pada sebagian pemuda Saudi untuk belajar mengenal gerakan Islam. Di negara itu, bayangkan, kerumunan lebih dari 10 orang akan selalu menjadi masalah. Apalagi di dalam masjid. Pada awalnya, para pemuda ini masih mau mengunjungi ulama-ulama yang mereka percayai seperti Shaykh 'Ali al-Khudhayr, Shaykh Nasir al-Fahd dan Shaykh Ahmad al-Khalidi. Namun seiring perkembangan yang cenderung makin membesar, maka semua ulama itu dibekuk pemerintah, dan dijebloskan ke dalam penjara dengan waktu yang tidak ditentukan. Dalih penangkapan itu adalah ketiga ulama ini merupakan pentolan kelompok Al-Muwahhidden, yang mempunyai banyak persenjataan dan bom. Para Syeh ini sampai detik terakhir mereka diringkus, membantah tuduhan tersebut.

Para pemuda Saudi berada dalam ketakutan dan kebingungan pada waktu yang bersamaan. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengalaman menghadapi opresi penguasa. Otomatis mereka tidak lagi mempunyai tempat yang layak untuk bertanya. Mereka ketakutan karena peristiwa penangkapan itu bisa terjadi pada mereka. Bingung karena tak ada pula pengalaman terhadap konspirasi besar.

Mengapa Saudi sangat membatasi gerakan-gerakan Islam bahkan boleh dibilang memberangusnya? Ada beberapa fakta yang menarik untuk disingkap:

1. Rezim Saudi, seperti juga sebagian besar negara-negara Arab lainnya, adalah pemerintahan yang menyatukan antara yang benar (haqq) dan salah (batil). Aspek Haqq Saudi hanya bisa kita lihat dari simbol-simbol yang mereka pakai; bendera Saudi, klaim negara Islam, dan penerapan Syariah. Namun, di balik itu sebenarnya Saudi juga tak berbeda dengan negara sekuler lainnya.

2. Beberapa tahun sebelumnya, Saudi menggandeng Inggris untuk sama-sama memberantas gerakan Ikhwan di negaranya itu. Seorang anggota kerajaan pernah mengungkapkan hal ini. Sekarang, bukan rahasia lagi kalau Saudi akrab dengan AS. AS sudah dijadikan sebagai pelindung Saudi.

3. Komite Tetap Saudi (al-Lajnah ad-Da'imah) mengeluarkan fatwa: “Siapapun yang tidak membedakan antara Yahudi dan Kristen dan orang kafir lainnya dengan bangsa Muslim kecuali karena kebangsaannya, dan menganggap semua penguasa sama, maka dia adalah kafir.” Sebuah fatwa yang sesungguhnya membuat banyak orang berkerut dahi, namun efektif dalam meredam masyarakat Saudi. Karena, bukankah pemerintah Saudi sendiri persis seperti itu?

4. Perempuan Saudi tidak boleh menikah dengan laki-laki yang bukan dari Saudi. Dan seorang laki-laki Saudi tidak boleh menikah di luar Saudi kecuali sudah memenuhi persyaratan umur. Sebuah peraturan yang dibuat-buat karena Islam sendiri tidak "cupet" seperti ini.

5. Ribuan orang terbantai di negara-negara Muslim di wilayah Arab, tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah dan rejim Saudi? Tidak ada. Rezim Saudi hanya menyuruh para Syeikh-nya untuk berdoa untuk umat Islam, dan masyarakatnya dianjurkan untuk mengumpulkan dana bantuan yang disebarkan ke seluruh dunia, utamanya untuk pembangunan masjid. Maka jangan heran, jika di sebuah pelosok terpencil di Indonesia misalnya, bisa ada sebuah masjid besar yang megah dengan tulisan di peresmiannya: "Sumbangan dari (kerajaan) Saudi..."

6. Saudi membangun hubungan diplomatik dan non-diplomatik dengan negara-negara yang jelas telah membantai umat Islam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Dalam hal ini yang mempunyai hubungan harmonis dengan Saudi adalah India, Russia, Filipina, Amerika (tentu saja!), Cina, dan Israel.

7. Amerika mempunyai basis militer di Saudi, dan pemerintah Saudi melarang rakyatnya yang mendoakan keburukan untuk Amerika di masjid-masjid di negara itu.

8. Rezim Saudi juga membantu dan mendirikan saluran-saluran TV yang banyak sekali saat ini. Selain TV, mereka juga membantu pendanaan media-media internasional.

9. Keluarga kerajaan Saudi tidak boleh dihina oleh siapapun. Jika ada yang melakukannya, maka akan dikenakan hukuman yang berat, bahkan dihukum mati. Tapi pemerintah Saudi tidak peduli kepada para pelaku yang menghina Allah dan agamaNya. Misalnya saja, seorang Saudi zindiq, Turki al-Hamd menulis sebuah buku berjudul “al-Karadeeb” dan di dalamnya terdapat kalimat “Jadi, Allah dan setan adalah dua wajah dengan satu penemuan”, tidak dikenakan hukuman apapun, dan bukunya yang penuh dengan cerita kekafiran beredar bebas di negara itu.

Berawal dari Membaca

Penulis yang baik, adalah pembaca yang baik. Kamu punya hobi
membaca? Berbahagialah. Karena syarat menjadi penulis salah satunya
adalah banyak membaca. Dengan membaca, kita jadi tahu segalanya. Hal
yang sebelumnya menjadi misteri, tapi setelah membaca, kita jadi ngeh.
Membaca akan membuka wawasan kita tentang segala hal. Menyenangkan
sekali memang. Waktu SD saja, saya senang betul bisa membaca buku-buku
pelajaran, buku cerita, komik, bahkan ‘nekat’ membaca koran. Dengan
semakin banyak membaca, semakin besar rasa ingin tahu kita. Nggak
mengherankan jika kemudian kita selalu ketagihan untuk membaca. Jadi,
silakan baca buku apa saja, selama kamu sanggup untuk membacanya.
Selama matamu masih melek (kalo tidur kan nggak bisa baca. Gubrak!)

Di Amerika, menurut Pak Ade Armando saat mengisi acara Lunching
MRI Permata beberapa tahun yang lalu, ia menyebutkan bahwa hampir
sejuta judul buku terbit tiap tahunnya. Itu menunjukkan bahwa minat
baca di sana sangat besar. Di Jepang juga sama, seorang teman pernah
memberi kabar, bahwa koran terbesar di sana, setiap hari bisa terbit
dengan jumlah oplah 4 kali lebih besar dari jumlah penduduk Jepang itu
sendiri. Apakah mereka mengkoleksi koran tersebut? Nggak tahu pasti.
Tapi keberanian penerbit untuk mencetak sebesar itu, adalah sebuah
prestasi sekaligus menaruh kepercayaan kepada masyarakat. Bahwa,
masyarakat di sana memang ‘gila’ baca.

Banyak
orang besar rata-rata hobi membaca dan mengakui manfaat membaca bagi
kemajuan karirnya. Sebut saja Theodore Roosevelt, ia bahkan sanggup
membaca tiga buku dalam sehari selama di Gedung Putih. John F. Kennedy
juga sama, bahkan ia disebutkan sanggup membaca 1000 kpm (kata per
menit). Bisa dibayangkan, berarti dalam satu jam bisa membaca 60 ribu
kata.

Melalui membaca, kita juga jadi tercerahkan. Apalagi
sekarang sudah maju banget teknologi mesin cetak, hingga informasi bisa
didapatkan dengan mudah sampe ke pelosok desa. Teknologi informasi yang
juga ikut membidani lahirnya internet semakin membantu masyarakat
mendapatkan informasi yang banyak. Inilah yang disebut sebagai ledakan
informasi. Hasilnya, ambil contoh di desa, para petani yang rajin
mendapatkan informasi, salah satunya dengan membaca, lebih maju dalam
menggarap sawahnya atau hasil kebunnya. Ia tak lagi menarik bajak
dengan menggunakan sapi atau kerbau. Sapi dan kerbau amat lamban. Ia
beralih ke mesin traktor. Membaca, memang bermanfaat banget.

Banyak
penulis besar, juga pasti berawal dari kebiasaannya membaca. JK
Rowling, penulis novel terkenal, Harry Potter, nggak mungkin bisa
mengekspresikan seluruh isi tulisannya jika tidak membaca sebelumnya,
sehingga ia menjadi tahu kapan menumpahkan rasa marah dalam sebuah
tulisannya, kapan menuliskan kekaguman, dan bagaimana caranya bisa
menggiring pembacanya supaya bisa memahami tulisannya. JK Rowling pun
konon kabarnya terinspirasi dari penulis besar sebelumnya. Kalo nggak
salah, karya-karya JRR Tolkien juga sempat menjadi bacaannya. Ernest
Hemingway bisa ngetop dengan novel-novelnya juga karena getol membaca.
Mantan Presiden Sukarno, juga terkenal rajin membaca. Itu sebabnya,
beliau bisa menuangkannya kembali dalam beberapa buku yang berhasil
ditulisnya.

Kalo kamu nggak cukup buku untuk dibaca, silakan
kunjungi perpustakaan. Atau paling banter datang ke toko buku. Meski
kamu nggak beli satu buku pun, kamu bisa membaca buku baru yang
dipajang tanpa segel. Silakan dibaca, siapa tahu ada informasi menarik
yang bisa kamu dapatkan. Menyenangkan sekali bukan? Saya punya
pengalaman menarik tapi sedikit memalukan. Hihihi.. nggak ding, bukan
memalukan, tapi nekatz. Begini ceritanya, saya jalan-jalan ke
toko buku. Ini memang sering juga saya lakukan untuk mencari informasi
terbaru. Kalo ada uang di kantong, dan buku menarik itu bandrolnya
nggak bikin kantong bolong, saya bisa beli langsung. Tapi waktu itu
benar-benar kepepet.

Setelah mikir-mikir, sayang juga kalo
kesempatan membaca buku itu hilang begitu saja. Akhirnya, dipicu oleh
saking pengennya dapat informasi dari buku menarik itu, dan kebetulan
buku yang dipajang itu tanpa segel, saya baca agak lama (tapi nggak
sampe lecek sih). Nah, begitu ada data menarik, dan saya harus
mendapatkannya, saya sempat bingung. Tapi kemudian dapat ‘ide nakal’.
Saya ambil pulpen dan blocknote yang selalu standby
di saku baju saja. Setelah celingukan sebentar, saya langsung menyalin
beberapa bagian penting dari buku menarik tersebut. Untung, sampe
selesai nyalin penjaga tokonya nggak nyamperin saya. Ya, seandainya
punya banyak uang, atau semua buku itu murah harganya, kayaknya menarik
juga untuk dikoleksi. Prinsip sederhananya sih: Nggak sempat baca
sekarang, kan masih bisa esok hari. Pokoknya banyak baca deh. Reading never ending kali ye? (bener nggak tuh gramatikanya? Halah!)

Terus
terang saja, saya sendiri bisa menulis buku, setelah banyak membaca.
Saya bahkan tidak bisa menuliskan satu kalimat pun saat belum ada
informasi tentang apa yang akan saya tulis. Membaca adalah kemungkinan
paling besar untuk mendapatkan informasi (selain mendengar tentunya).
Membaca memang akan memperkaya wawasan. Manfaatnya besar banget lho.
Jadi jika ingin jadi penulis, mulailah dengan membaca. Sebanyak
mungkin, bacaan apapun (fiksi dan nofiksi). Selamat mencoba.

Salam,




ADE.FIRMAN HARIYONO

9 Langkah untuk Menulis Buku

Assalaamu'alaikum wr wb.

Teman-teman, ini sekadar sharing aja dari saya. Semoga ada
manfaatnya. Bagi yang punya tips lain, silakan tulis saja di sini,
supaya lebih banyak inspirasi yang bisa diambil dan dimanfaatkan oleh
siapa pun. Berikut beberapa tips dari saya untuk menulis buku:

===

9 Langkah singkat untuk penulisan buku: (sekadar sharing pengalaman saja)

1. Eksplorasi tema yang akan diangkat.
Biasanya kita harus ‘hunting’ fenomena yang sedang hangat dibicarakan.
Atau, bisa juga tema ‘abadi’ seperti masalah cinta. Tapi, kita coba
bahas dari sudut pandang lain. Meski nilainya Islam, tetapi ‘rasanya’
khas: bahasa, metode penyampaian, segmentasi pembaca, dan solusi
praktis/sistemik.
2. Setelah tema kita genggam. Langkah kedua adalah menentukan judul
yang kira-kira menarik. Usahakan judul untuk buku nonfiksi, ‘cuma’
terdiri dari 3 kata. Maksimal boleh 4 kata. Selain menarik, juga hemat
kata. Simple deh. :-)
3. Membuat outline.
Ini diperlukan supaya pembahasan tidak melebar ke mana-mana. Pagari
dengan beberapa bab yang mungkin untuk dibuatkan tulisannya. Jumlah bab
bergantung kepada berapa banyak materi yang akan kita kupas habis dalam
satu buku tersebut. Contohnya bisa lihat buku-buku yang sudah ada.
Simak bagaimana para penulis itu menuangkan gagasannya dalam sebuah
buku. Khusus untuk buku JNC, saya dan Iwan cuma butuh 4 bab. Itu pun
terdiri dari 4 ide pokok; filosofi cinta, fakta perwujudan cinta,
bagaimana mengendalikan cinta, dan solusi akhir dari ‘masalah’ cinta.
Dan dengan catatan, cinta di sini adalah yang langsung berhubungan
dengan perwujudan dari naluri mempertahankan jenis. Masing-masing bab
terdiri dari beberapa tulisan yang memungkinkan untuk dibahas.
Dikelompokkan dengan amat rapi, dan sedetil mungkin sehingga tidak ada
pembahasan yang terlewat. Ini memang relatif, bergantung kepada faktor
si penulis sebagai manusia dan sudut pandang yang dimilikinya selama
ini (ideologis atau tidak).
4. Pastikan dalam pembuatan outline itu terdiri dari formula standar: pemaparan fakta, pembahasan terhadap fakta, dan solusi Islam
(baik praktis maupun sistemik). Arahnya harus sudah jelas. Jika
keroyokan, maka ini kudu sering didiskusikan supaya terjaga alurnya.
Alurnya boleh detil boleh secara global saja. Tapi untuk kedua buku
kami (JJS dan JNC) yang ditulis berdua itu tidak dilakukan karena
kebetulan sudah bisa dipahami alur penulisannya. Bahkan outline yang
dibuat pun langsung fixed jadi daftar isi. Pengalaman yang agak
melelahkan sewaktu membuat buku Yes! I am MUSLIM. Itu buku tebel banget
karena saya ingin jadikan buku itu sebagai masterpiece dari
semua karya saya. Buku itu saya buat dalam waktu setahun. Lambat
banget, tapi waktu setahun itu habis untuk nyari data dan editing.
Sementara nulis mentahnya sendiri selama 1 bulan. Itu pun saya nulis
nggak tiap hari, seminggu paling 3 atau 4 hari dengan durasi maksimal 3
jam.
5. Langkah selanjutnya adalah penelusuran fakta yang akan dijadikan sebagai bahan/data penulisan.
Ini amat penting bagi sebuah buku nonfiksi. Jangankan nonfiksi, buku
fiksi saja harus jelas datanya yang akan digunakan sebagai latar cerita
tersebut. Seakurat mungkin. Sebab, kalo salah ambil fakta atau sekadar
cuap-cuap aja kan nggak mutu istilahnya. Jadi tahapan ini amat penting
dilakukan. Data-data itu bisa didapat dari berbagai sumber; digital dan
nondigital. Saya dan Iwan sejauh ini mengandalkan sourcing
data di internet. Untuk menghemat waktu, pencarian data biasanya saya
dan Iwan mempercayakan kepada seorang kawan yang memang ‘tekun’ banget
dalam penelusuran datanya. Asal diberi batasan dan spesifikasinya insya
Allah bisa berjalan. Kalo pun ada kekurangan di sana-sini, biasanya
kami langsung hunting lagi sebagai pelengkap. Tapi untuk buku
JNC, saya dan Iwan langsung memburu data sendiri. Beda dengan Jangan
Jadi Seleb, karena harus kuat di data, kami menyerahkannya kepada
seorang kawan untuk mengumpulkan bahan-bahan yang kami inginkan.
Enaknya lagi, ‘perpustakaan digital’ yang dimiliki media tempat kami
bekerja (sekarang udah ‘almarhum’, yakni Majalah Permata) udah cukup
memberi kesegaran untuk membuat tulisan lebih berbobot. Catatan:
datanya terdiri dari ‘dalil aqli’ dan ‘dalil naqli’. Jadi, selain data
dari fakta di lapangan, juga data yang sifatnya untuk menguatkan
argumentasi, yakni dari al-Quran, hadits, ijma sahabat, dan juga qiyas.
Tapi yang pasti, tulisan itu kudu ideologis!
6. Setelah data
terkumpul, jika sendiri menulisnya, maka saya biasanya langsung saja
menyusun tulisan (seperti pada buku Jangan Jadi Bebek). Tapi untuk
Jangan Jadi Seleb dan Jangan Nodai Cinta, saya membagi tanggung jawab
penulisan dengan Iwan. Untuk JNC, masing-masing dua bab. Terserah aja
mau pilih yang mana. Tapi karena saya dan Iwan udah tahu karakter
tulisan masing-masing (maklum, sejak tahun 1989 bareng terus dan punya
keterampilan menulis untuk segmen remaja), maka posisi penanggung jawab
utama untuk bab-bab yang sudah dibuatkan outlinenya langsung saya
tentukan; bab 1 dan bab 3 bagian Iwan, sementara bab 2 dan bab 4 saya
yang pegang. Setelah kelar, tukar posisi dalam mengedit. Terakhir, saya
yang edit total dari semua tulisan. Termasuk pengaturan font, footnote
dan kroscek data. Melelahkan memang. Tapi alhamdulillah, hasilnya juga
lumayan. J
7. Selama penulisan, update data terbaru tetap
dilakukan. Supaya terasa hangat terus. Itu dilakukan sampe editing
akhir. Sangat boleh jadi fakta-fakta terbaru akan menggeser data yang
sudah kita buat. Tak masalah, selama memang itu memiliki nilai jual
tinggi sebagai sebuah ide.
8. Jangan lupa, tentukan deadline
penulisan. Kalo nggak, bisa jadi akan molor terus. Bukankah kita perlu
target dan itu harus terukur? Buku JJS kami patok maksimal 3 bulan
(karena sourcing datanya yang agak lama, yakni hampir 2
bulan. Sementara untuk penulisan kami membutuhkan 1 bulan). Untuk JNC
kurang lebih sama. 3 bulan adalah patokan standar kami untuk buku
nonfiksi. Bahkan kalo keroyokan lebih enak lagi. Karena kadang muncul
ide-ide segar dari teman nulis kita. Jadi lengkap kan? Meski tentunya
bukan berarti menulis sendiri tidak bagus, lho. Itu mah bergantung
kepada kreativitas penulisnya.
9. Menerbitkan buku kita. Nah,
kalo udah semua dilakukan, langkah berikutnya adalah ‘mencari’
penerbit. Modal nekat aja. Kirim ke berbagai penerbit secara berurutan
print out dari buku kita. Pokoknya pede. Harus tahu diri juga kalo kita
belum dikenal siapa pun. Ini yang lumayan lama euy. Karena biasanya
naskah ngendon di sana minimal 1 bulan. Maksimal 3 bulan. Bayangkan,
jika satu penerbit menolak, maka mulai lagi dari nol. Di penerbit
kedua, dengan waktu yang kira-kira sama. Wuih, jenuh juga kan
nunggunya? Daripada manyun, akhirnya saya suka ‘iseng’ nyari tema lain
dan siap-siap bikin buku baru. Sekadar tahu saja, buku JJB sudah mampir
di tiga penerbit. Tapi semuanya mengembalikan draft buku tersebut. Tapi
alhamdulillah semangat saya yang menggebu disambut penerbit GIP,
sekarang alhamdulillah jadi buku best seller. Tapi berbeda
jika kita kebetulan udah ‘ngetop’ prosesnya jadi lebih mudah.
Menyenangkan sekali bukan? Bahkan sangat boleh jadi kita akan diuber
beberapa penerbit yang minta naskah ke kita.

Moga-moga tips
singkat ini membuka wawasan dalam menulis buku. Tapi semua yang saya
paparkan tersebut, hanya satu yang harus tetep dijaga agar jangan sampe
padam: MOTIVASI. Tanpa itu, saya kira keinginan hanya sebatas lamunan
saja. Oke deh, jangan berhenti nulis dan tetep semangat!

Salam,



ADE.FIRMAN HARIYONO

MENULIS ITU GAMPANG, TAPI ADA CARANYA

Assalaamu'alaikum wr wb
Salam sukses buat semuanya...

Menulis
itu gampang? Saya sendiri berani mengatakan gampang, bukan karena saya
sudah bisa, tapi karena saya melihat banyak orang bisa menulis, berarti
keterampilan ini bisa dipelajari. Menulis adalah keterampilan? Betul.
Sama seperti naik sepeda atau mengendarai mobil. Makin sering dilatih,
makin lihailah kita. Saya waktu kecil masih inget sering minjem sepeda
adiknya nenek saya, sepeda ontel. Saya tertantang untuk bisa. Saya coba
kayuh sekali, jatuh. Saya mencoba menyeimbangkan badan saat kaki
sebelah kanan menginjak pedal sepeda dan kaki kiri masih menginjak
tanah. Saja coba jalankan sepeda dengan kaki kanan menginjak pedal dan
kaki kiri menginjak tanah. Terus seperti itu sambil mencoba menjalankan
sepeda. Sesekali saya mencoba kaki kiri untuk ikut mengayuh pedal, tapi
sepeda sempoyongan ke kiri. Gubrak! Saya jatuh. Tapi mencoba bangun
lagi. Terus seperti itu. Saya lupa persisnya berapa hari berlatih naik
sepeda, tapi seingat saya dua pekan setelah sering jatuh, saya mulai
bisa menyeimbangkan badan dan mengayuh sepeda dengan dua kaki. Tapi
saya masih “seureudeug” alias gerasak-gerusuk dan akhirnya, beberapa
kali sukses masuk solokan ketika menghindari pejalan kaki. Hehehe..

Tapi,
perjuangan dan motivasi saya untuk bisa naik sepeda akhirnya berbuah
hasil. Tak sampai sebulan saya sudah bisa naik sepeda. Makin sering
dilakukan, makin lihailah saya. Sampai-sampai berani untuk tak pegang
stang sepeda. Cihuy! Akhirnya bisa juga naik sepeda!

Kembali
kita bahas tentang menulis. Menulis itu bukan bakat. Menulis adalah
keterampilan. Tak ada bukti-bukti khusus bahwa seseorang bisa menulis
dilihat dari wajah, jari-jari tangan, atau keturunannya. Tidak sama
sekali. Menulis itu dipelajari. Sementara cara belajar setiap orang
pasti berbeda-beda. Tidak sama. Jika dikatakan bahwa dengan belajar
orang menjadi bisa. Insya Allah memang akan bisa jika belajar. Tapi
jika ditanya apakah semua orang yang belajar akan sama keahliannya,
saya memilih menjawab tidak. Sebab, di sekolah sepakbola misalnya,
orang belajar dengan pelatih yang sama, waktu belajarnya juga sama, di
kelas yang sama. Buku panduan (jika ada) juga sama. Bayar biaya sekolah
sepakbolanya pun sama. Tapi, kenapa ada yang menjadi bintang lapangan
dengan keahlian yang di atas rata-rata pemain lain? Ini bukan bicara
bakat, tapi latihan. Ronaldinho atau Cristiano Ronaldo, memiliki waktu
khusus untuk menempa kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar.
Berlatih lebih banyak dibanding pemain lainnya. Ini menjadi bukti bahwa
keterampilan itu semakin diasah akan semakin bagus.

Menulis itu
keterampilan, jadi butuh waktu khusus, butuh latihan khusus, butuh
motivasi. Saya juga dulu tak bisa menulis. Bahkan sekadar menulis kata
pertama untuk sebuah tulisan susahnya minta maaf (hehehe.. bosan pake
kata “ampun”). Iya. Sering saya bermenit-menit memikirkan kata apa yag
pertama kali harus ditulis. Ini ternyata sebuah kesalahan. Seharusnya
langsung saja ditulis yang ada di benak kita saat itu. Sama seperti
saya waktu belajar naik sepeda. Saya langsung nyoba. Tidak perlu
berpikir lama menimbang-nimbang, saya harus mendorong dulu sepeda atau
langsung menginjak pedal sepeda untuk mencoba menjalankan sepeda. Saya
tidak peduli. Langsung coba. Nah, setelah tahu seperti itu, saya
akhirnya menulis menjadi lebih cepat karena langsung menuliskan apa pun
yang ada di pikiran kita.

Lha, bukankah akan berantakan
nantinya? Benar sekali. Bisa dikatakan 90% pasti “acak-adut” tak
karuan. Tapi, target saya waktu itu adalah bisa menuangkan gagasan
melalui tulisan secepat mungkin. Saya terus melakukan seperti itu.
Hingga akhirnya lancar menuangkan gagasan. Baru setelah merasa yakin
bisa dengan mudah untuk memulai menulis, bagian berikutnya adalah
membaca ulang naskah yang sudah ditulis. Jika ada yang kurang bagus,
diperbaiki bahasanya, kalimatnya, isinya, pilihan katanya dan
sistematikanya. Ini artinya, menulis bukanlah keterampilan instan. Tapi
harus sering dilatih dengan serius. Latihannya apa? Tentu saja menulis.
Selain juga membaca untuk menyiapkan “amunisinya” sebagai bahan
tulisan. So, yang perlu diubah pertama kali adalah cara pandang dan
motivasi. Ubah cara pandang kita selama ini bahwa menulis itu susah.
Tolong ubah cara pandang tersebut. Kita harus berani katakan, bahwa
menulis itu gampang, asal mau melatihnya. Menjadi penulis itu bukan
impian, asalkan kita mampu mempertahankan dan meningkatkan motivasi
yang kita miliki untuk berlatih dan belajar. Jadi, menulis itu memang
gampang, tapi ada caranya.

Ok deh, sebelum mengakhiri tulisan
singkat ini--yang mungkin terkesan sekadarnya saja--saya ingin
menyampaikan informasi, bagi teman-teman yang ingin berbagi dan mencari
ilmu tentang menulis, silakan klik saja: [http://menuliskreatif.osolihin.com]. Insya Allah banyak tips-tips seputar kepenulisan. Gratis.

Namun
demikian, saya juga menyediakan tempat dan waktu khusus bagi yang ingin
serius belajar dan berkonsultasi seputar penulisan di Kursus Menulis
Online. Informasi lengkapnya bisa dilihat pada LINK berikut ini:

====
Dibuka Kelas Baru. Kursus Menulis Online, Penulisan FIKSI.
INFO lengkap, silakan klik LINK berikut ini:
http://menuliskreatif.osolihin.com/2009/07/kelas-baru-kursus-menulis-online-penulisan-fiksi/

Dibuka Kelas Baru. Kursus Menulis Online, Penulisan NONFIKSI.
INFO lengkap, silakan klik LINK berikut ini:
http://menuliskreatif.osolihin.com/2009/07/kelas-baru-kursus-menulis-online-penulisan-nonfiksi/
====

Bagi
teman-teman yang sudah mulai bisa menulis atau ingin mengasah kemampuan
menulis, saya mengajak teman-teman untuk menjadi kontributor di website
tersebut. Caranya mudah, jika Anda punya account Facebook, bisa
langsung login di sana menggunakan email dan password Anda sendiri.
Saya sudah “mencangkokkan” Facebook Connect di website Menulis Kreatif
tersebut. Setelah login, secara otomatis Anda sudah menjadi kontributor
di website komunitas Menulis Kreatif. Dan, ditunggu karya-karya Anda
yang inspiratif, mencerahkan, bermanfaat dan memberi solusi untuk
berbagi dengan siapa pun. Untuk lengkapnya, silakan baca terlebih
dahulu FAQ-nya pada LINK di bawah ini:

http://menuliskreatif.osolihin.com/faq/

Ini
saja dari saya. Terima kasih sudah sudi membaca pesan ini. Mohon maaf
jika ada yang salah dan tak berkenan bagi teman-teman.

Salam sukses dan barokah,



ADE.FIRMAN HARIYONO